Sosok John Juanda, Raja Judi Dunia Asal Medan, Punya Misi Amal yang Tak Banyak Orang Tahu

Ringkasan Berita:

• Sosok raja judi dunia asal Medan, Indonesia bernama John Juanda mencuat lagi.
• John Juanda adalah ikon poker dunia yang dikenal sebagai pejudi profesional.
• Juanda berniat menyediakan layanan perawatan medis gratis bagi masyarakat kurang mampu.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Sosok John Juanda selalu dikaitkan dengan meja poker dan kemenangan miliaran rupiah.

Namun di balik sorotan lampu kasino dan gelar juara lima kali World Series of Poker, tersimpan niat mulia yang jarang terdengar, John Juanda memiliki niat menyediakan pengobatan gratis bagi mereka yang membutuhkan. 

Kisahnya mengingatkan kita, bahwa bahkan di dunia yang penuh keberuntungan dan strategi, hati yang besar bisa mengubah arah hidup banyak orang.

Baca juga: Teka-teki Sosok Oknum BPN Terlibat Sengketa Lahan Jusuf Kalla di Makassar, Ini Kata Nusron Wahid

Sosok raja judi dunia asal Medan, Indonesia bernama John Juanda mencuat lagi.

Namanya memang kerap diperbincangkan dari waktu ke waktu.

John Juanda adalah ikon poker dunia yang dikenal sebagai pejudi profesional.

Pada tahun 2014 lalu pernah menjadi pembicaraan hangat lantaran prestasinya menjuarai World Series of Poker (WSOP).

Menurut Pokernews via Tribun Timur, John Juanda tak hanya sekali menjuarai WSOP tapi sudah lima kali, yaitu pada tahun 2002, 2003, 2008, 2011, dan terakhir 2014.

Dari prestasinya menjuarai lima kali WSOP, John mendapatkan hadiah total USD 2.330.926 atau sekitar Rp 28 milliar.

Kini, banyak yang penasaran seperti apa latar belakang sosok John Juanda.

Sosok John Juanda

Meski kini dikenal sebagai salah satu penjudi poker paling disegani di dunia, John Juanda bukanlah sosok yang jauh dari dunia pendidikan.

Pria kelahiran 8 Juli 1971 itu menempuh perjalanan akademis yang gemilang, bahkan menyelesaikan pendidikan S2 di Seattle University, Amerika Serikat.

Setelah menamatkan pendidikan S1 di Oklahoma State pada 1990, Juanda melanjutkan studi ke Seattle University.

Di kampus inilah ia meraih gelar MBA pada 1996.

Masa kuliah tersebut bukan hanya diisi dengan aktivitas akademis, tetapi juga menjadi titik awal perkenalannya dengan dunia poker.