Sosok Ikhlas Thamrin, Penemu Bobibos Bahan Bakar Jerami, Guncang Energi Nasional, Lulusan UNS Solo
Dari limbah jerami sawah, Ikhlas Thamrin ciptakan Bobibos, bahan bakar masa depan Indonesia.
Editor: Eri Ariyanto
1. Pengumpulan dan Pengeringan Jerami Jerami dikumpulkan dari area persawahan lalu dikeringkan hingga mencapai kadar air ideal.
2. Pemilahan dan Persiapan Bahan Baku Jerami kering dipilah agar hanya bahan berkualitas yang masuk tahap ekstraksi.
3. Ekstraksi Menggunakan Serum Khusus Bahan baku diproses dengan mesin khusus dan serum untuk mengambil senyawa esensial.
4. Pemurnian Cairan Hasil Ekstraksi Cairan diekstrak lalu diproses agar memenuhi standar bahan bakar nabati.
5. Formulasi Akhir Menjadi Bobibos Cairan murni diformulasikan menjadi dua varian: Merah (setara solar) Putih (setara bensin)
Ikhlas, yang juga menjabat sebagai CEO PT Inti Sinergi Formula, optimistis Bobibos bisa diproduksi di seluruh Indonesia, mengingat luasnya lahan padi nasional.
Ia bahkan menargetkan bahwa harga jual kedua varian bahan bakar tersebut dapat diseragamkan dan, dalam jangka panjang, berpotensi berada di bawah Rp 10.000 per liter.
Dukungan terhadap upaya ini datang pula dari Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, yang sempat mencoba performa Bobibos pada mesin traktor di Lembur Pakuan, Subang, dan menawarkan pasokan jerami dari 1.200 hektar sawah sebagai bahan baku.
Saat ini, produksi massal Bobibos masih menunggu izin pemerintah, sedangkan 3.000 liter produksi awal telah digunakan dalam uji coba terbatas di wilayah Jonggol.
Pengamat: Klaim RON 98 Perlu Transparansi Publik
Ali Ahmudi, Ketua Pusat Studi Kebijakan Energi dan Pertambangan (Puskep) Universitas Indonesia, menilai bahwa klaim Bobibos sebagai bahan bakar setara RON 98 harus dipertimbangkan secara terbuka agar publik memahami dasar teknologinya.
Menurut Ali, bahan bakar beroktan tinggi yang berbasis nabati umumnya memerlukan proses pengolahan yang kompleks dan sering kali melibatkan tambahan zat aditif.
“Apakah betul RON-nya 98, dan bagaimana prosesnya? Dugaan saya ada pencampuran hidrogen untuk melepas O?. Tapi kita tunggu saja penjelasannya bagaimana,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa produk dengan RON tinggi biasanya dihasilkan melalui teknologi kilang yang panjang, melibatkan reaksi kimia dan katalis.
Selain itu, meskipun bahan bakar nabati seperti E100 atau B100 bisa diproduksi tanpa campuran bahan bakar fosil, mereka tetap memerlukan aditif pendukung.
“Secara teknis, bahan bakar nabati murni bisa diproduksi, tapi tetap memerlukan bahan tambahan yang mendukung reaksi konversinya,” kata dia.
| Sosok Aspinawati Harahap, Kepsek di Kampar Riau Terseret Pungli Ratusan Juta, Tak Sengaja Terbongkar |
|
|---|
| Nasib Helwa Bachmid, Model Cantik yang Curhat Menderita Dinikahi Habib Bahar, Sebut Ditelantarkan |
|
|---|
| Profil Bripka Laode Abdul Salman, Polisi Tewas Tragis Usai Ditikam Paman, Dikenal Atlet Paralayang |
|
|---|
| Detik-Detik Cibeunying Cilacap Jateng Longsor, 6 Korban Ditemukan Tewas, 14 Warga Masih Hilang |
|
|---|
| Update Kasus Mobil Pembawa Uang Rp 4,6 M Terbakar di Polman, Bank BUMN Bongkar Fakta Mengejutkan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Dari-limbah-jerami-sawah-Ikhlas-Thamrin-ciptakan-Bobibos-bahan-bakar-masa-depan-Indonesia.jpg)