Sosok AKBP B, Perwira Polisi yang Temukan Dosen Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Jadi Saksi Kunci
AKBP B jadi sorotan usai temukan dosen DLL tewas tanpa busana di hotel Semarang, hubungan keduanya ikut disorot.
Editor: Eri Ariyanto
AKBP atau Ajun Komisaris Besar Polisi merupakan pangkat perwira menengan (Pamen) Polri.
Polisi B inilah yang diberitakan pertama kali menemukan mayat DLL di kamar hotel.
B mengabarkan kematian korban ke resepsionis hotel, Polsek Gajahmungkur dan tim Inafis Polrestabes Semarang.
B juga disebut sebagai saksi kunci serta memiliki hubungan dekat dengan korban DLL.
Karena ternyata, korban DLL masuk dalam satu KK dengan polisi B sebagai saudara.
Hal ini diketahui dari keterangan Tiwi, kerabat dekat korban DLL sebagaimana dikutip dari Tribunjateng, Selasa (18/11/2025).
Tiwi mengungkapkan alasan DLL satu KK dengan polisi B adalah agar KTP DLL menjadi KTP Semarang.
Lantas siapa sosok DLL, dosen perempuan Untag yang ditemukan tewas?
Sosok Korban DLL
Sekilas tentang sosok korban DLL adalah perempuan lajang yang sudah merantau di Semarang selama 4 tahun.
Setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, DLL merantau dari Purwokerto ke Semarang.
Korban masih lajang dan mulai menjadi dosen tetap di Untag sekitar tahun 2021 atau 2022.
Baca juga: Sosok Ayu Onik Mindawati, Istri Pertama Gde Sumarjaya Meninggal, Kini Nikahi Peggita Beda 33 Tahun
Meski ditemukan di kostel, sebenarnya korban memiliki kamar kos sendiri yang berlokasi tak jauh dari tempat kejadian.
Keluarga menegaskan korban tidak memiliki riwayat penyakit selama tinggal di Semarang.
Menurut Tiwi, DLL dikenal sebagai perempuan pendiam yang telah merantau ke Semarang sekitar empat tahun.
Ia berasal dari Purwokerto dan merantau setelah kedua orang tuanya meninggal dunia.
Korban masih lajang dan mulai menjadi dosen tetap di Untag sekitar tahun 2021 atau 2022.
Meski ditemukan di kostel, sebenarnya korban memiliki kamar kos sendiri yang berlokasi tak jauh dari tempat kejadian.
“Ya kabarnya korban sering keluar masuk kostel itu akhir-akhir ini,” ujarnya.
Keluarga menegaskan korban tidak memiliki riwayat penyakit selama tinggal di Semarang.
“Korban dari dulu kelihatan sehat, tidak ada tanda-tanda sakit tertentu,” tambahnya.
Korban Sempat Berobat ke Rumah Sakit
Kepolisian mengungkapkan bahwa kematian dosen Untag ini karena sakit.
Korban sempat berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarang dua hari berturut-turut sebelum meninggal dunia.
Hasil rekam medis terakhir korban di rumah sakit tersebut tercatat tensi darahnya sekitar 190 milimeter air raksa dan gula darah 600 miligram per desiliter.
"Penyebab kematian korban diduga karena sakit. Sebab, dua hari berturut (15-16 November) korban berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarang," ucap Kapolsek Gajahmungkur AKP Nasoir kepada Tribun Jateng Selasa (18/11/2025.
Nasoir mengatakan, hasil rekam medis terakhir korban di rumah sakit tersebut tercatat tensi darahnya sekitar 190 milimeter air raksa dan gula darah 600 miligram per desiliter.
Korban hanya menjalani rawat jalan selepas memeriksakan ke dokter.
"Jadi diduga korban meninggal dunia karena sakit. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.
Korban Segera Diautopsi
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena menerangkan akan melakukan autopsi (bedah mayat) terhadap tubuh korban supaya mengetahui penyebab pasti kematian korban.
"Kami lakukan autopsi sedang berproses hari ini. Tujuannya agar memastikan kematian korban terutama kepada keluarga korban," ujarnya sebagaimana dikutip dari TribunJateng.
Perwira Polisi AKBP B Dicari
Kematian seorang dosen muda Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang berinisial DLL (35) mengguncang keluarga dan publik.
Bukannya membawa kejelasan, justru serangkaian kejanggalan membuat keluarga korban semakin yakin bahwa ada sesuatu yang tidak wajar terjadi pada diri DLL.
Penemuan jenazah dalam kondisi tak berbusana, berlumuran darah di beberapa bagian tubuh, hingga informasi kematian yang disampaikan terlambat menambah panjang daftar pertanyaan yang belum terjawab.
Keluarga DLL mengaku terpukul sekaligus curiga ketika mengetahui bagaimana korban ditemukan.
Jenazah perempuan muda itu ditemukan dalam keadaan tanpa sehelai pakaian, telentang di lantai keramik kamar hotel di Semarang pada Senin (17/11/2025) sekitar pukul 05.30 WIB.
Yang lebih memperkuat dugaan kejanggalan adalah darah yang keluar dari hidung, mulut, dan alat kelamin korban.
Ketika foto jenazah diterima keluarga, mereka langsung merasakan sesuatu yang tak beres wajah korban tampak berbeda dan tidak seperti saat masih hidup.
“Informasinya keluar darah dari hidung dan mulut korban. Kemudian sekilas dari foto korban yang kami terima, ada bercak darah keluar dari bagian intim korban.
Nah ini yang masih membuat keluarga korban masih merasa janggal atas kematian ini,” ujar Tiwi, kerabat korban, saat dihubungi Tribunjateng, Selasa (18/11/2025).
Keluarga juga mempertanyakan mengapa informasi kematian baru sampai kepada mereka pada Senin petang, padahal korban telah ditemukan meninggal sejak pagi hari.
Keterlibatan Polisi Berpangkat AKBP
Jenazah DLL pertama kali ditemukan oleh seorang polisi berpangkat AKBP.
Proses evakuasi oleh kepolisian di kamar hotel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11, Karangrejo, Gajahmungkur, terekam dalam dokumentasi Tribun Jateng.
Fakta ini makin menarik perhatian ketika keluarga mengetahui bahwa korban ternyata satu Kartu Keluarga (KK) dengan sang polisi yang menjadi saksi pertama.
(TribunNewsmaker,com/BangkaPos.com)
| 3 Raperda Resmi Disahkan DPRD Klaten, Edy Sasongko Tegaskan Pajak Baru Tak Akan Bebani Rakyat Kecil |
|
|---|
| Sosok Fahri, Narapidana di Lampung yang Viral karena Tak Mau Bebas dari Penjara, Ini Alasannya |
|
|---|
| RAPBD Klaten 2026 Disetujui: DPRD Tegaskan Pentingnya Sinkron dengan 10 Program Prioritas Bupati |
|
|---|
| Pembangunan Gedung Perpustakaan Sukoharjo Hampir Rampung, Pemkab Perketat Pengawasan |
|
|---|
| Sosok Rospita Vici, Ketua Sidang KIP Semprot KPU Surakarta soal Pemusnahan Salinan Berkas Jokowi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Evakuasi-mayat-perempuan-berinisial-DDL-di-sebuah-kamar-hotel-di-Kota-Semarang.jpg)