Breaking News:

Update Kasus Tewasnya Yudha Dalam Pohon Aren di Serdang Bedagai Sumut, Penyebab Kematian Terungkap

Penyebab kematian Yudha dalam pohon aren di Sergai Sumut akhirnya terungkap setelah penyelidikan.

Editor: Eri Ariyanto
HUMAS POLRES SERGAI
TEMUAN KERANGKA MANUSIA - Warga Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdang Bedagai heboh setelah ditemukan kerangka manusia di dalam batang pohon aren yang sudah mati, Selasa (9/9/2025). Kerangka manusia di dalam pohon aren di Sergai, diduga adalah pemuda bernama Muhammad Yuda Prawira. 

Ringkasan Berita:
  • Misteri kerangka manusia di dalam pohon aren di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, akhirnya terungkap. Kerangka tersebut diketahui milik warga setempat, M Yudha (23), yang hilang sejak dua tahun lalu.
  • Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi, Iptu Edgar R Saragih mengatakan pihaknya hanya memeriksa tulang belulang Yudha dalam proses identifikasi.
  • Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan.

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Kasus meninggalnya M Yudha di dalam pohon aren di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, kembali menyedot perhatian publik.

Setelah melalui penyelidikan, polisi akhirnya mengungkap penyebab kematian pemuda tersebut.

Hasil temuan terbaru ini sekaligus menjawab teka-teki yang sebelumnya menimbulkan berbagai spekulasi.

Baca juga: Sosok Pembakar Rumah Hakim Khamozaro Waruwu di Medan, Fakta Mengejutkan soal Pelaku Terungkap

Misteri kerangka manusia di dalam pohon aren di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, akhirnya terungkap. Kerangka tersebut diketahui milik warga setempat, M Yudha (23), yang hilang sejak dua tahun lalu.

Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi, Iptu Edgar R Saragih mengatakan pihaknya hanya memeriksa tulang belulang Yudha dalam proses identifikasi. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan.

"Saya sebagai spesialis forensik, hanya melaksanakan identifikasi dari identifikasi tulang tersebut, bisa disimpulkan tidak ada tanda kekerasan pada tulang tersebut," ujar Edgar saat paparan di Mapolres Sergai, Rabu (19/11/2025).

Edgar menjelaskan, pihaknya tidak bisa menarik kesimpulan mengenai kemungkinan kekerasan pada bagian tubuh lain, karena bagian tubuh korban yang tersisa hanya berupa tulang belulang.

"Tidak menutup kemungkinan bila pada penemuan jenazah ada jaringan lunaknya atau jaringan ototnya, mungkin bisa saja ada petunjuk tanda-tanda kekerasan dan untuk penyebab kematian," ujarnya.

"(Tapi analisis forensik ini) berdasarkan kerangka manusia tersebut. Untuk dugaan kekerasan organ lainnya tidak dapat disimpulkan, karena yang ditemukan hanya tulang belulang, untuk organ dalam tidak ada lagi hanya tulang belulang," kata Edgar.

Kapolres Sergai, AKBP Jhon Sitepu mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab kematian Yudha, termasuk teka-teki bagaimana korban bisa berada di dalam pohon aren.

"Ini hasil pemeriksaan kita berdasarkan fakta yang kita temukan, tentunya pemeriksaan terus dilakukan dan bila mana ada keterangan saksi tambahan, alat bukti tambahan lainnya tentu akan kita dalami lebih lanjut," ujarnya.

KERANGKA DI POHON AREN - Polisi dan warga saat melihat tumpukan kerangka di pohon aren yang mati di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, Selasa (9/9/2025)Dok Polres Sergai
KERANGKA DI POHON AREN - Polisi dan warga saat melihat tumpukan kerangka di pohon aren yang mati di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, Selasa (9/9/2025)Dok Polres Sergai (Dok Polres Sergai)

Hasil tes DNA

Jhon menambahkan, identitas Yudha dipastikan melalui tes DNA dengan ayah kandungnya, Amrita Hamid.

"Jenazah Mr X (Yudha) 99,99 persen merupakan anak biologis dari Amrita Hamid berdasarkan resapan darah dan buccal swab milik Amrita Hamid yang dicocokkan dengan tulang paha, tulang iga dan gigi milik Mr X (Yudha)," ujar Jhon.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Sergai, Iptu LB Manulang menyampaikan penemuan kerangka bermula ketika dua warga, Rian dan Aldi, melihat pohon aren yang telah lama mati tumbang akibat angin kencang.

"Pohon tersebut sudah mati sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang akibat angin kencang kurang lebih seminggu yang lalu." ungkap Manulang.

Halaman 1/2
Tags:
Yudhapohon arenSerdang BedagaiSumatera Utara
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved