Sosok
Sosok S Penjual Bakso Babi Non Halal di Bantul, Mengaku Menyesal Setelah Viral Jualannya Malah Sepi
Penjual Bakso Babi di Bantul! Puluhan Tahun Dagang Laris Manis, Kini Sepi Pembeli Gegara SPANDUK Non Halal, "Mending Ora Viral..." .
Penulis: Candra Isriadhi
Editor: Candra Isriadhi
Ringkasan Berita:
- Omzet Anjlok Akibat Spanduk: Penjual bakso babi di Bantul (S), yang legendaris dan laris, kini sepi setelah warungnya dipasangi spanduk non-halal dan menjadi viral.
- Spanduk dipasang oleh DMI Ngestiharjo karena penjual sebelumnya dinilai tidak transparan dan sering mengabaikan teguran untuk memberi label non-halal yang jelas.
- Pemerintah Bantul dan MUI menegaskan kembali kewajiban bagi pedagang non-halal untuk mencantumkan label yang jelas demi melindungi hak konsumen.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah polemik makanan yang mengiris hati, kali ini menimpa seorang pedagang bakso di Bantul, Yogyakarta.
Sosok berinisial S, penjual bakso babi yang sudah puluhan tahun berjualan, kini harus menelan pil pahit.
Warung legendarisnya yang tadinya laris manis kini mendadak sepi pembeli.
Ironisnya, musibah ini bermula dari sebuah spanduk bertuliskan 'Bakso Babi (Tidak Halal)' yang baru terpasang di tempat usahanya.
Baca juga: Terciduk Purbaya, Ini Klarifikasi Pegawai DJP yang Olahraga di Kantor, Ternyata Sudah Jam Segini
Jualan Sejak Era 90-an, Baru Kali Ini Diberi Label Non Halal
Siapa sangka, usaha bakso babi yang digeluti oleh S ini bukanlah pemain baru.
Ia sudah merintisnya sejak era 1990-an, sebuah rentang waktu yang membuktikan betapa kuatnya warung tersebut bertahan.
Sebelumnya, bakso babi milik S tak pernah secara gamblang diberi label non-halal. Namun, kini semuanya berubah.
Tempat usaha S menjadi sorotan tajam publik setelah sebuah video viral beredar.
Video itu menunjukkan spanduk non-halal di warungnya, yang bahkan disertai logo Dewan Masjid Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Penyesalan S Usai Viral: "Sekarang Susah, Lebih Baik Tidak Viral"
Tak bisa dipungkiri, viralnya video itu membawa dampak buruk. S sendiri mengaku menyesal atas kehebohan yang terjadi di media sosial.
"Susah sakniki. Mending ora viral koyo ngeten," ujar S pilu, yang berarti "Sekarang susah. Lebih baik tidak viral seperti ini," dikutip dari Kompas.com.
Pengakuan S makin menyayat hati. Ia bersaksi bahwa selama ini warungnya selalu ramai dan dipadati pembeli, jauh sebelum spanduk non-halal itu terpasang dan menjadi perbincangan.
Baca juga: Sosok Deni Surjantoro, Pejabat Kemenkeu yang Ditolak Jabat Tangan Purbaya Yudhi, Prestasi Mentereng
Pelanggan Tak Tahu Bakso Babi?
S sendiri diketahui sudah lama berjualan di wilayah Ngestiharjo, Kepanewon Kasihan, Bantul.
Mulanya, ia hanya berkeliling kampung. Kemudian, pada tahun 2009, ia membuka lapak di Padukuhan Dukuh IV Cungkuk, Ngestiharjo, dengan menyewa tempat dari warga setempat.
Pemilik tempat sewa bahkan membenarkan bahwa jualan bakso S sangat ramai dan laris manis, bahkan sejak ia masih berjualan keliling.
Sumber: Tribunnewsmaker.com
| Sosok Kak Seto, Psikolog Anak yang Baru Kena Stroke, Sempat Jadi Gelandangan, Anaknya Ternyata Artis |
|
|---|
| Profil Sri Purnomo Mantan Bupati Sleman Jadi Tersangka Korupsi, Langsung Digelandang ke Lapas |
|
|---|
| Sosok Roby Tremonti, Aktor Diduga Pelaku Teror Aurelie Moremans, Rumor Pernah Paksa Nikah dan KDRT |
|
|---|
| Sosok Parwanto Wakil Ketua DPRD OKU Tersangka Baru Kasus Suap Dinas PUPR, Punya Utang Rp1,5 Miliar |
|
|---|
| Sosok Saddil Ramdani, Pemain Persib Bandung yang Ngamuk-ngamuk Saat Diganti Pelatih Bojan Hodak |
|
|---|