BPOM Rilis Izin Vaksin Covid-19 Sinovac, Ada 5 Pertimbangan hingga Penjelasan soal Hasil Uji Klinis
Berikut sederet pertimbangan hingga hasil uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac, BPOM terbitkan izin darurat.
Editor: ninda iswara
Hasil uji klinis
Berikut ini rincian hasil dari data-data pendukung tersebut berdasarkan uji klinis fase ketiga di Bandung dan diperbandingkan dengan uji klinis fase ketiga dari sejumlah negara lain:
1. Aman dengan efek samping ringan
Penny mengungkapkan, dari hasil evaluasi data keamanan, vaksin CoronaVac diperoleh dari studi klinis fase ketiga di Indonesia, Turki dan Brasil yang dipantau sampai periode tiga bulan setelah penyuntikan dosis yang ke kedua, secara keseluruhan menunjukkan vaksin CoronaVac aman.
"Hasil evaluasi menunjukkan CoronaVac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," ucapnya.
"Yaitu efek samping lokal berupa nyeri, indurasi (iritasi), kemerahan dan pembengkakan. Selain itu terdapat efek samping sistemik berupa myalgia (nyeri otot), fatigue, dan demam," kata Penny.
2. Memiliki imunogenesitas baik
Vaksin CoronaVac juga telah menunjukkan kemampuan dalam pembentukan antibodi di dalam tubuh dan juga kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus (imunogenisitas).
Hasil ini dilihat mulai dari uji klinis fase pertama dan kedua di China dengan periode pemantauan sampai 6 bulan.
"Pada uji klinis fase ketiga di Bandung, data imunogenisitas menunjukkan hasil yang baik. Sampai tiga bulan, jumlah subjek (relawan vaksin) yang memiliki antibodi masih tinggi yaitu sebesar 99,23 persen," ucap Penny.
Baca juga: Orang Masih Bisa Terinfeksi Covid-19 Meski Divaksin, Ini Kata CDC, Tak Beri Perlindungan Sempurna
Baca juga: 6 Fakta Raffi Ahmad, BCL, dr Tirta Jadi Penerima Vaksin Covid-19 Pertama, Dihubungi Pihak Istana
3. Efikasi sebesar 65,3 persen
Selain itu, hasil analisis terhadap efikasi vaksin CoronaVac dari uji klinis di Bandung menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen.
Hasil tersebut telah memenuhi persyaratan WHO dengan minimal efikasi vaksin adalah 50 persen.
"Efikasi vaksin sebesar 65,3 persen dari hasil uji klinis di Bandung tersebut menunjukkan harapan bahwa vaksin ini mampu untuk menurunkan kejadian penyakit Covid-19 hingga 65,3 persen," ujar Penny.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari efikasi vaksin yang sama saat dilakukan uji klinis di Turki adalah sebesar 91,25 persen serta di Brazil sebesar 78 persen.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/contoh-dummy-vaksin-covid-saat-simulasi-vaksinasi-covid-19.jpg)