Brigadir J Disebut Dapat Ancaman Pembunuhan Sejak Juni 2022, Keluarga: 'Dia Sampai Menangis'
Keluarga menyebut Brigadir J mendapat ancaman pembunuhan sejak bulan Juni 2022, sampai menangis ketakutan
Editor: Talitha Desena
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Keluarga menyebut Brigadir J sempat ketakutan karena mendapatkan berbagai ancaman pembunuhan sejak Juni 2022.
Seperti yang diketahui, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) nonaktif Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.
Kematian Brigadir J masih simpang siur karena sejumlah pihak menilai terdapat banyak kejanggalan.
Terkait kematian Brigadir J, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah membentuk tim khusus yang dipimpin Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu.
Kapolri menjamin proses penyelidikan, penyidikan, hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan.
Baca juga: Tak Terbantahkan Susno Djuaji Sebut Dokter yang Autopsi Jenazah Brigadir J Harusnya Dinonaktifkan
Baca juga: Di Mana Bharada E dan Putri Candrawathi saat Prarekonstruksi Kasus Brigadir J? Ini Penjelasan Polisi

Sementara itu kuasa hukum dari keluarga Brigadir J telah resmi melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri.
Laporan mereka diterima dengan nomor LP/B/0386/VII/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI. LP diterima AKBP Herminto Jaya pada tanggal 18 Juli 2022.
"Laporan kita sudah diterima, tadi kita melaporkan sebagaimana dijelaskan. Laporan kita soal pembunuhan berencana Pasal 340 (KUHP), kemudian ada pasal pembunuhan, ada pasal penganiayaan juncto Pasal 55 dan Pasal 56, kemudian ada soal pencurian dan soal peretasan," ujar pengacara keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan, Senin (18/7/2022).
Ancaman pembunuhan
Semnetara itu di Jambi, pengacara keluarga Brigadir J yakni Kamaruddin Simanjuntak mengatakan dari rekaman elektronik, Brigadir J sempat mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022.
"Ada rekaman elektronik, almarhum (Brigadir J) karena takut diancam mau dibunuh pada bulan Juni lalu, dia sampai menangis," kata Kamaruddin, Sabtu (23/7/2022).
Ia menyebut rekaman elektronik tersebut sudah diamankan dan nantinya akan menjadi barang bukti.
Menurut Kamaruddin, ancaman pembunuhan tersebut terus berlanjut hingga satu hari jelang Brigadir tewas tertembak.
"Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga satu hari menjelang pembantaian," ungkap dia.