Berita Kriminal
Update Kematian Arjuna di Masjid Agung Sibolga, Ternyata Difitnah Curi Kotak Infak, Padahal Tidur
Fakta baru kasus kematian Arjuna Tamaraya di Masjid Agung Sibolga, ternyata difitnah curi kotak infak, padahal cuma numpang tidur.
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
Peristiwa ini menimbulkan duka mendalam di kalangan masyarakat Sibolga.
Banyak warga yang mengenal Arjuna sebagai sosok perantau sederhana dan taat beribadah, bukan pencuri seperti yang dituduhkan.
Kini publik menuntut hukuman seberat-beratnya bagi para pelaku, agar keadilan bagi Arjuna Tamaraya benar-benar ditegakkan.
Kasus ini juga menjadi tamparan keras bagi masyarakat untuk tidak mudah termakan isu atau fitnah, apalagi yang menyangkut nyawa seseorang.
Dihantam pakai kelapa
Saat berada di areal belakang masjid, penganiayaan masih berlanjut. Arjuna sudah sadar.
Tubuhnya kemudian disandarkan di pohon lalu ditendang dipukuli.
Setelah itu ia kemudian digiring lagi menuju pertigaan jalan belakang Masjid Agung Sibolga. Di sini penganiayaan semakin keji.
Para pelaku menghantam tubuh hingga kepala Arjuna menggunakan kelapa.
Kelapa ini didapat pelaku dari sisa-sisa penjual es kelapa di pertigaan jalan.
"Sadis memang perlakuan para pelaku. Korban sudah tak berdaya masih saja dipukul pakai kelapa," ujarnya.
Sempat Dikasihani saat makan nasi goreng
Sebelum beristirahat di Masjid Agung, Arjuna sempat mengisi perutnya dengan makan nasi goreng.
Dari penuturan saksi kata, sang penjual iba melihat Arjuna karena tak punya uang lagi. Saat itu uang yang tersisa di kantong hanya Rp 10 ribu.
"Kasihan nengoknya. Katanya dia punya uang Rp 10 ribu. Pagi mau pergi ke laut cari ikan," ucapnya.
Karena merasa iba, sang penjual memberi nasi goreng secara gratis tanpa meminta bayaran.