Breaking News:

'Susah' Kendala Evakuasi Helikopter Kapolda Jambi Mendarat Darurat, Ada Ancaman Harimau & Hipotermia

Lokasi pendaratan berada di jantung hutan dengan kontur berbukit dan lebat wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

TribunJambi
Helikopter yang membawa Kapolda Jambi mendarat darurat di hutan Bukit Tamia. 

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Helikopter rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mendarat darurat di hutan lebat dan kini berusaha dievakuasi.

Lokasi pendaratan berada di jantung hutan dengan kontur berbukit dan lebat wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Proses evakuasi terhambat karena kondisi hutan,.

Keadaan suhu sangat dingin di malam hari terutama saat terjadi hujan.

Hutan TNKS dicirikan dengan kemiringan lahan yang curam sekitar 60 derajat, dengan ketinggian 200-3.805 mdpl.

Tercatat ada 30 gunung dan bukit dalam kawasan hutan ini.

Selain vegetasi yang lebat dengan ketinggian pohon lebih dari 50 meter, hutan di TNKS merupakan habitat harimau sumatera dan rusa.

Hutan basah ini memiliki rata-rata curah hujan 2.991 mm.

“Lokasi wilayah helikopter mendarat darurat terletak di hutan lebat dengan kontur perbukitan,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Kerinci Seblat wilayah I, Nur Hamidi melalui sambungan telepon, Senin malam (20/2/2023).

“Kalau potensi hipotermia bagi penumpang helikopter itu sangat tergantung pada kondisi fisik masing-masing setiap orang,” kata dia lagi.

Hal senada dikatakan Depati Muaro Langkap, Mukhri Soni.

Baca juga: Bripda Khoirul Anam Korban Helikopter Polisi Jatuh Dikenal Alim, Semasa Hidup Jadi Guru TPA

Baca juga: KRONOLOGI Helikopter Polri Jatuh di Belitung Timur, Nelayan Temukan Puing Kursi, Tetiba Lost Contac

enumpang helikopter jatuh yang membawa Kapolda Jambi
Tim SAR berusaha mengevakuasi penumpang helikopter jatuh yang membawa Kapolda Jambi Irjen Polisi Rusdi Hartono, Minggu (19/2/2023).

Dia menuturkan, untuk mengakses jalur darat ke lokasi helikopter mendarat darurat dibutuhkan waktu 7-8 jam.

Kawasan tersebut memang sangat lebat.

Pohon-pohon tumbuh sangat besar dengan ketinggian lebih dari 50 meter.

Dengan kondisi hutan berkontur perbukitan, sangat sulit untuk melakukan evakuasi jalur darat.

Satu-satunya peluang untuk melakukan evakuasi adalah jalur udara.

Dia berharap TNKS membolehkan penebangan pohon untuk helikopter mendarat.

“Saya kira dalam keadaan darurat, pohon harus ditebang untuk helikopter mendarat.

Sehingga evakuasi terhadap korban bisa dilakukan,” kata Soni.

Menurut dia evakuasi jalur darat akan susah, terutama saat harus membawa tandu korban.

“Kita bawa diri saja susah, apalagi harus bawa orang lain,” kata Soni menegaskan.

Selain itu, dengan kondisi musim hujan, hutan di sana akan sangat basah.

Apalagi pada siang hari tertutup kabut.

Kendati mengenal medan, sebagai warga lokal, Soni tidak dilibatkan.

Namun, dirinya telah mengirimkan orang-orang yang dianggap mengenal daerah tersebut untuk membantu evakuasi jalur darat.

Sebelumnya diberitakan, helikopter yang ditumpangi rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono mendarat darurat di tengah hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Minggu (19/2/2023).

Delapan penumpang berhasil selamat, termasuk Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, Dirpolairud Polda Jambi, Koorspri, dan ADC Kapolda Jambi yang ikut dalam rombongan.

“Info dari Wakapolda (Wakapolda Jambi Brigjen Yudawan Roswinarso) delapan korban dalam keadaan selamat,

tapi mengalami luka-luka,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Dedi Prasetyo kepada Kompas.com, Minggu Sore.

(Kompas/ Suwandi)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sulitnya Mencapai Lokasi Mendarat Darurat Helikopter Kapolda Jambi, Ancaman Harimau dan Hipotermia"

Sumber: Kompas.com
Tags:
hutanKapoldaJambihelikopter
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved