4 Hasil Survei Pilkada Banten, Elektabilitas Airin Rachmi Selalu Teratas, Rano Karno Ungguli Wahidin

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Berikut hasil survei elektabilitas terbaru Calon Gubernur Banten 2024.

Empat hasil survei itu dirilis oleh Pandawa Research, Katadata Insight Center (KIC), Indonesia Politics Research and Consulting (IPRC) dan ARCHI Research and Strategy.

Dalam hasilnya, elektabilitas Airin Rachmi Diany selalu menempati posisi teratas.

Baca juga: Tanggapan Susi Pudjiastuti soal Maju Pilkada Jabar, Sebut Akan Minta Saran Jokowi, Bakal Direstui?

Sementara elektabilitas Rano Karno selalu unggul dari Wahidin Halim.

Hasil survei Calon Gubernur Banten di Pilkada Banten 2024 terbaru dirilis oleh Pandawa Research.

Simulai survei itu dilakukan pada 27 Mei 2024 hingga 7 Juni 2024.

Adapun survei menggunakan metode random sampling melibatkan 3.180 responden di empat kota dan empat kabupaten di Banten.

Mengutip rilis yang diterima TribunBanten.com, Rabu (19/6/2024) malam, survei mengumpulkan data dari responden terhadap 22 calon gubernur dan wakil gubernur Banten.

Kemudian mengerucut menjadi tujuh nama, yaitu Airin Rachmi Diany, Rano Karno, Wahidin Halim, Achmad Dimyati Natakusumah, Iti Octavia Jayabaya, Arief R Wismansyah, dan Ratu Tatu Chasanah.

Lalu mengerucut kembali menjadi tiga nama, yaitu Airin Rachmi Diany, Rano Karno, dan Wahidin Halim.

Baca juga: Hasil Survei Cawagub Jateng 2024, Elektabilitas Siti Atikoh Mengejutkan, Unggul Jauh dari Taj Yasin

Hasilnya, Airin berada di posisi teratas dengan dukungan 41,9 persen dengan strong supporters 28,3 persen, dan tingkat pengenalan 90,3 persen.

Rano Karno menyusul di posisi kedua dengan angka elektabilitas atau dukungan 19,6 persen dengan strong supporters 10,9 persen dan tingkat pengenalan 94,7 persen.

Wahidin Halim berada di posisi ketiga dengan angka dukungan 10,4 persen dengan strong supporters 6,2 persen dan tingkat pengenalan 76,7 persen.

Berdasarkan kesimpulan survei tersebut, elektabilitas masih bisa berubah sebelum 27 November atau hari pemungutan suara.

Hal tersebut mungkin berubah karena pengaruh elektoral dari dinamika isu dan pergerakan masing-masing calon gubernur menjelang pemilihan.