Breaking News:

Sosok Bripda Oschar, Aniaya Brutal Penyandang Disabilitas di Ende NTT hingga Tewas, Ini Motifnya

Bripda Oschar Poldemus Aintiran (23), oknum polisi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap atas kasus dugaan penganiayaan.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
PELAKU DUGAAN PEMBUNUHAN - Bripda Oschar Poldemus Aintiran (23), oknum polisi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap atas kasus dugaan penganiayaan. 

Ringkasan Berita:
  • Bripda Oschar Poldemus Aintiran (23), oknum polisi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap atas kasus dugaan penganiayaan terhadap penyandang disabilitas bernama Paulus Pende alias Adi (35).
  • Penganiayaan yang dilakukan Bripda Oschar itu mengakibatkan korban meninggal dunia.
  • Peristiwa itu terjadi di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Rabu (29/10/2025).

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Bripda Oschar Poldemus Aintiran, anggota polisi berusia 23 tahun, kini menjadi sorotan setelah diduga menganiaya Adi, penyandang disabilitas tunarungu–tunawicara, hingga tewas.

Aksi brutal itu terjadi di tengah acara syukuran saat pelaku dan korban disebut menenggak miras bersama.

Satu teriakan soal “ambil parang” diduga menjadi pemicu, hingga berujung hilangnya nyawa seorang ayah tiga anak.

Baca juga: Sosok Warseno Suami di Sragen Robohkan Rumah Usai Lihat Istri Selingkuh, Ini Alasan di Balik Aksinya

Bripda Oschar Poldemus Aintiran (23), oknum polisi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap atas kasus dugaan penganiayaan terhadap penyandang disabilitas bernama Paulus Pende alias Adi (35).

Penganiayaan yang dilakukan Bripda Oschar itu mengakibatkan korban meninggal dunia.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Sam Ratulangi, Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, Rabu (29/10/2025).

Bripda Oschar diketahui bertugas di Kesatuan Banit Sat Samapta Pam Obvit PLTU Ropa.

Saat kejadian, Bripda Oschar dan Adi sama-sama berada di rumah warga bernama Fransiskus Tura.

Di rumah itu sedang ada acara syukuran permandian. Bripda Oschar dan Adi pun disebut sempat menenggak minuman keras (miras) bersama.

Kemudian, di tengah acara, ada seorang saksi bernama Eduardus diduga berteriak "Napa sena, jao mendi topo" (Tunggu di situ, saya ambil parang).

Teriakan itu disebut menjadi pemicu Bripda Oschar emosi, seperti diwartakan TribunFlores.com.

Tanpa banyak bicara, Bripda Oschar langsung menghampiri korban dan memukul leher bagian belakang menggunakan kepalan tangan kanan.

Korban yang mendapat serangan itu terjatuh seketika.

Sejumlah orang yang berada di lokasi kejadian sempat berusaha menahan Bripda Oschar, namun ia justru memberontak.

Bripda Oschar mengejar Adi hingga ke jalan setapak di depan Rumah Singgah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Samaria.

Halaman 1/3
Tags:
Oschar Poldemus AintirandisabilitasKabupaten Endepembunuhan
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved