Breaking News:

Penyebab Arjuna Mahasiswa Musafir Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, Ini Motif Pelaku

Mahasiswa musafir Arjuna tewas dikeroyok di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, polisi ungkap motif pelaku.

Editor: Eri Ariyanto
TribunNewsmaker.com | (@Momen_Indonesia)
PENGANIAYAAN VIRAL - Tangkapan layar CCTV pengeroyokan Arjun Tamaraya (21) di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, Sabtu (1/11/2025).(@Momen_Indonesia) 

Setelah mengetahui adanya kerumunan di sekitar masjid lewat CCTV, marbot masjid, Alwis Janasfin Pasaribu (23), segera menuju lokasi dan membawa korban ke RSUD Dr. F.L. Tobing Sibolga. Namun, nyawa Arjuna tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia pukul 05.55 WIB.

PENGANIAYAAN VIRAL - Tangkapan layar CCTV pengeroyokan Arjun Tamaraya (21) di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, Sabtu (1/11/2025).(@Momen_Indonesia)
PENGANIAYAAN VIRAL - Tangkapan layar CCTV pengeroyokan Arjun Tamaraya (21) di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara, Sabtu (1/11/2025).(@Momen_Indonesia) (TribunNewsmaker.com | (@Momen_Indonesia))

Bagaimana Tanggapan dan Tuntutan Keluarga Korban?

Pihak keluarga korban melalui Rida Chaniago menuntut agar Polres Sibolga segera mengusut tuntas kasus penganiayaan ini.

Mereka berharap keadilan ditegakkan terhadap para pelaku yang dinilai tidak memiliki perikemanusiaan.

“Perihal anak kemenakan kami yang telah dikeroyok. Mohon bantuannya, mereka telah mengambil nyawa anak kami di tangan mereka yang tidak punya perikemanusiaan,” ujar Rida.

Keluarga berharap agar para pelaku segera ditangkap dan dijatuhi hukuman setimpal.

“Kami menuntut keadilan untuk almarhum anak kami. Semoga dengan kejadian ini ada pelajaran berharga kepada para penganiaya yang tidak punya perikemanusiaan itu,” tambahnya.

Apa Sikap DPRD Sibolga Terkait Kasus Ini?

Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori, mengaku sangat prihatin terhadap insiden tersebut.

Ia menilai tindakan pengeroyokan di dalam lingkungan masjid adalah perbuatan yang sangat memalukan dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan serta agama.

“Ironisnya mereka melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada orang yang singgah di rumah Allah. Apalagi korban diseret hingga keluar halaman masjid,” ujarnya.

Jamil meminta kepolisian segera menangkap seluruh pelaku dan mengimbau mereka agar menyerahkan diri sebelum aparat bertindak tegas.

“Polisi agar melakukan tindakan penangkapan kepada para tersangka. Apa pun alasannya, tindakan kriminal tidak boleh di Sibolga. Rumah Allah adalah tempat ternyaman bagi umat manusia di atas bumi,” tegasnya.

Polres Sibolga telah menangkap dua dari lima pelaku pengeroyokan terhadap Arjuna Tamaraya. Kasi Humas Polres Sibolga AKP Suyatno mengonfirmasi bahwa seorang pelaku, SS alias J, ditangkap di Jalan Lintas Sibolga–Padang Sidempuan KM 13 saat berusaha melarikan diri ke Kabupaten Tapanuli Tengah. SS juga diketahui mengambil uang Rp10.000 dari saku korban setelah menganiayanya.

Para pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang kekerasan bersama-sama yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

Sementara SS dikenakan pasal tambahan, yakni Pasal 365 ayat (3) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian. Polisi juga tengah menyiapkan autopsi jenazah sesuai permintaan keluarga.

Adapun Ketua Remaja Masjid Agung Sibolga, Eki Tanoto Tanjung, menegaskan bahwa tidak ada pengurus maupun anggota remaja masjid yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.

Pernyataan ini dikeluarkan menyusul munculnya informasi di media sosial yang menuding pihak remaja masjid terlibat.

“Kami ingin menegaskan dan memastikan bahwa tidak ada satu pun anggota maupun pengurus Remaja Masjid Agung Sibolga yang terlibat dalam peristiwa pengeroyokan sebagaimana yang beredar di video dan informasi di masyarakat,” kata Eki.

(TribunNewsmaker.com/Kompas.com)

Halaman 2/2
Tags:
ArjunamahasiswamusafirSibolgaSumatera Utara
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved